Bupati Luwu Timur Hadiri Puncak Peringatan Hari HAM ke-77 di Jakarta, Tegaskan Komitmen Pemerintahan Humanis

oleh -20 pembaca
oleh

JAKARTA, — Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menghadiri Puncak Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) ke-77 di Tennis Indoor Stadium Senayan, Jakarta Pusat, didampingi Kepala Bagian Hukum Setdakab Luwu Timur, Yerislin Wuala, serta Analis Hukum Ahli Muda, Zulkifli.Rabu malam (10/12/2025).

Peringatan tingkat nasional tahun ini mengusung tema “Sinergi Pembangunan HAM Menuju Indonesia Emas 2045”, dengan menghadirkan Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Natalius Pigai, sebagai tokoh sentral kegiatan.

Dalam sambutannya, Natalius Pigai menyampaikan pesan mendalam mengenai nilai hak asasi manusia sebagai fondasi kehidupan beradab. Ia menegaskan bahwa HAM merupakan aset terbesar dan tidak berwujud (intangible asset) yang dimiliki umat manusia.

“Hak Asasi Manusia itu adalah aset, intangible asset termahal di planet ini. HAM ini adalah aset termahal,” tegas Natalius.

Lebih lanjut, Menteri HAM menekankan bahwa pembangunan peradaban berbasis HAM tidak cukup hanya mengandalkan regulasi atau seremoni. Perubahan, ujarnya, harus dimulai dari cara berpikir hingga terwujud dalam praktik kebijakan yang benar-benar berdampak pada masyarakat.

“Pembangunan peradaban HAM harus dimulai dari perubahan cara berpikir hingga praktik kebijakan,” ujarnya menutup sambutan.

Pada kesempatan itu, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan peringatan nasional tersebut. Ia menilai bahwa Hari HAM merupakan momentum penting untuk memperkuat komitmen daerah dalam membangun tata kelola pemerintahan yang humanis dan berkeadilan.

“Peringatan Hari HAM bukan hanya seremoni, tetapi pengingat bahwa setiap kebijakan yang kita lahirkan harus berpihak pada manusia, pada martabat dan hak-haknya. Ini komitmen yang terus kami jaga di Luwu Timur,” pungkasnya.

Puncak peringatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus pengingat bagi pemerintah daerah dan pusat untuk terus mengembangkan pembangunan yang menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia sebagai dasar Indonesia menuju masa depan yang inklusif dan berkeadaban.