Bupati Luwu Timur Tegas Larang Pembelian Gabah di Bawah Harga Standar saat Hadiri Panen Padi di BPP Wotu

oleh -36 pembaca
oleh

Luwu Timur, – Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menghadiri kegiatan panen padi di lokasi penangkaran benih padi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wotu, pada Rabu (29/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Irwan tidak hanya ikut memanen padi, tetapi juga meninjau kandang ayam petelur untuk memanen telur dan melanjutkan kunjungan ke kandang kambing di area BPP.

Pada sambutannya, Bupati menegaskan akan menindak tegas pihak-pihak, termasuk pengusaha atau pembeli, yang masih membeli gabah petani di bawah harga Rp6.500 per kilogram.

“Masih ada sebagian masyarakat kita yang gabahnya dibeli di bawah Rp6.500. Saya sudah sampaikan ke kepala desa untuk melaporkan hal ini. Ini perintah langsung dari Bapak Presiden melalui Menteri Pertanian. Kalau masih terjadi, kita akan tindak sesuai aturan yang berlaku,” tegas Bupati Irwan.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan apresiasi atas hasil panen padi di BPP Wotu yang mencapai lebih dari 8 ton per hektare. Ia menilai capaian ini dapat dijadikan contoh (role model) dan menjadi prioritas pengembangan pertanian di Kabupaten Luwu Timur.

“Saya berharap ini disesuaikan dengan lahan-lahan yang ada, dan bisa menjadi prioritas pengembangan kita di Luwu Timur. Saya tidak ingin potensi daerah yang luar biasa ini tidak termanfaatkan. Dengan mengelola Rp2 miliar per desa saja dengan baik, kita bisa memperoleh hasil maksimal,” ujarnya.

Bupati juga menegaskan pentingnya mendorong sektor pertanian agar benar-benar memberikan hasil nyata bagi kesejahteraan petani.

“Petani kita harus betul-betul berdaya, dan akan dibimbing oleh dinas terkait. Nanti akan ada Baruga Tani yang akan menaungi seluruh kegiatan pertanian di daerah kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator BPP Wotu, Ketut Murtika, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan panen ini merupakan hasil dari pemanfaatan lahan percontohan BPP sebagai penangkar benih padi varietas Impari 42. Penggunaan benih bermutu tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi hingga 30 persen.

Ketut menambahkan, tujuan dari pelaksanaan penangkar benih padi di lahan percontohan ini adalah untuk menuju kemandirian benih, meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani, sekaligus menjadi wadah belajar dan praktik lapangan bagi penyuluh dan petani.

Kegiatan panen ini turut dihadiri oleh perwakilan unsur Forkopimda, Bulog Palopo, para camat, kepala desa, penyuluh pertanian, serta tamu undangan lainnya.