Luwu Timur – Fraksi Gabungan Partai Rakyat (GPR) DPRD Luwu Timur kembali mendesak pemerintah kabupaten agar memberikan perhatian serius terhadap sejumlah kebutuhan mendesak masyarakat. Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna DPRD dengan agenda pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Selasa (22/7/2025).
Melalui juru bicaranya, Inmanuddin, Fraksi GPR—yang terdiri dari Partai Gerindra, PPP, dan PKS—menyampaikan empat poin penting yang menjadi sorotan.
Pertama, Fraksi GPR menyoroti pembangunan Rumah Sakit Atue yang hingga kini belum difungsikan. Fraksi meminta agar rumah sakit tersebut segera dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat di wilayah sekitarnya.
Kedua, persoalan banjir di tiga desa Kecamatan Burau turut menjadi perhatian. Fraksi menilai pemerintah daerah perlu mengambil langkah konkret dan berkelanjutan guna menangani banjir yang kerap meresahkan warga.
Ketiga, percepatan pembangunan jalan tani juga menjadi tuntutan. Fraksi GPR menilai infrastruktur jalan tani sangat penting bagi kelancaran aktivitas pertanian dan ekonomi masyarakat desa, sehingga perlu diprioritaskan dalam pelaksanaan program pembangunan.
Terakhir, Fraksi GPR menyoroti tingginya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2024 yang mencapai lebih dari Rp20,9 miliar. Dana tersebut berasal dari sisa BLUD, BOS, BOK, serta kas daerah untuk pembayaran kewajiban pemerintah.
Fraksi menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem perencanaan anggaran, khususnya Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), agar penggunaan dana lebih tepat sasaran dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Seluruh anggaran tersebut harus dimanfaatkan sesuai peruntukannya dan berorientasi pada kemaslahatan rakyat,” tegas Inmanuddin dalam rapat paripurna tersebut.
Dengan pernyataan ini, Fraksi GPR berharap Pemkab Luwu Timur dapat bertindak cepat dan responsif terhadap berbagai kebutuhan yang telah disampaikan, demi mendukung pembangunan daerah yang merata dan berkelanjutan.