Ilmu Kelautan Unhas Adakan Penyuluhan Pencemaran Plastik dan Domestikasi Rumput Laut di Puntondo, Kabupaten Takalar

oleh -17 pembaca

Telusur-news.com, Takalar– Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Desa Puntondo, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar. Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 50 warga ini difokuskan pada edukasi mengenai pencemaran sampah plastik di laut dan domestikasi rumput laut, dua topik yang relevan dengan kondisi pesisir setempat. Sabtu (09/11).

Dr. Khairul Amri, ST., M.Sc., Ketua Departemen Ilmu Kelautan Unhas, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pemilihan lokasi di Teluk Laikang sangat tepat. “Puntondo adalah area budidaya rumput laut yang banyak menggunakan botol plastik sebagai pelampung. Hal ini sesuai dengan tema kegiatan penyuluhan, yang menitikberatkan pada upaya pengelolaan sampah plastik dan pengembangan budidaya rumput laut,” ungkapnya.

Pada penyuluhan ini, Dr. Ir. Shinta Werorilangi, M.Sc., tampil sebagai pemateri pertama, memaparkan dampak pencemaran plastik terhadap biota laut dan manusia. Ia menyebutkan bahwa meskipun berbagai upaya mitigasi telah dilakukan, hasilnya masih jauh dari target. “Penurunan sampah plastik sebesar 70 persen di pesisir pada tahun 2025 masih sulit tercapai,” jelas Shinta.

Pemateri kedua, Dr. Ir. Syafiudin, M.Si., menyampaikan mengenai jenis-jenis rumput laut potensial yang dapat dibudidayakan sesuai kondisi alam setempat. “E. cottoni memang yang paling sering ditanam, tetapi tidak semua musim mendukung, dan tanaman ini rentan penyakit. Ada beberapa jenis lain yang bisa menjadi alternatif,” ujarnya.

Antusiasme warga terlihat dalam sesi tanya jawab, dengan berbagai pertanyaan dilayangkan oleh pembudidaya rumput laut, tokoh masyarakat, dan pemuda setempat. Warga berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memberikan solusi atas permasalahan di wilayah pesisir.

Lap. Andi Sukri