Kementan Tinjau Langsung Lahan 10.000 Hektare di Luwu Timur untuk Cetak Sawah Nasional

oleh -12 pembaca
oleh

Luwu Timur – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia kembali mengakselerasi upaya ketahanan pangan nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah program cetak sawah baru, yang kini menyasar Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Awal pekan ini, Direktur Pengadaan Lahan Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Kementan RI, Geloria Merry Ginting, turun langsung ke Luwu Timur untuk meninjau lokasi usulan cetak sawah seluas 10.000 hektare yang tersebar di enam desa potensial: Matompi, Kalosi, Tole, Mahalona (SP.4), Bantilang, dan Kawata.

Kami ingin memastikan bahwa lahan yang diusulkan benar-benar memenuhi syarat teknis untuk mendukung program cetak sawah. Potensi Luwu Timur besar dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujar Geloria saat meninjau lokasi, Selasa (10/06/2025).

Untuk tahap awal, direncanakan pencetakan sawah seluas 700 hektare, sebagai permulaan menuju skala luas sesuai target nasional.

Kegiatan peninjauan ini didampingi oleh Kadis Pertanian Luwu Timur, Amrullah, serta sejumlah pihak dari dinas terkait, antara lain perwakilan Disnakertrans, PUPR, pemerintah kecamatan dan desa, Babinsa, penyuluh pertanian, serta para petani lokal.

Ini momentum penting bagi kami. Jika terealisasi, cetak sawah ini akan menjadi tonggak baru dalam penguatan produksi pangan lokal dan memperluas lapangan kerja di sektor pertanian,” ungkap Amrullah.

Selain menilai kesesuaian lahan, kunjungan ini menjadi bagian dari proses verifikasi lapangan sebelum masuk ke tahap penyusunan dokumen teknis, pembebasan lahan, hingga pelaksanaan fisik di lapangan.

Antusiasme juga ditunjukkan para petani di lokasi yang menyambut baik kehadiran tim Kementan. Mereka berharap program ini dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan taraf hidup petani di daerah mereka.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program cetak sawah diharapkan mampu menjawab tantangan pangan masa depan dan memperkuat Luwu Timur sebagai salah satu lumbung pangan strategis di Indonesia Timur.