Luwu Timur, –Anggota Komisi II DPRD Luwu Timur bersama manajemen Perseroda PT Luwu Timur Gemilang (LTG) dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melakukan kunjungan kerja ke PT Vale Indonesia Tbk, Rabu (11/9/2025).
Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta potensi ekonomi dari pemanfaatan scrap atau logam bekas milik perusahaan tambang tersebut.
Rombongan DPRD disambut pihak manajemen PT Vale dan diajak melihat kawasan penampungan scrap yang luasnya mencapai sekitar 5 hektar. Area ini menampung berbagai material sisa, seperti besi dan logam bekas alat berat dan perlengkapan operasional.
Anggota DPRD Luwu Timur, Firman Udding, menegaskan komitmen Komisi II untuk mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber yang ada.
“Kami ingin optimalisasi PAD benar-benar terwujud demi mewujudkan Luwu Timur yang maju dan sejahtera,” ujar Firman.
Dari hasil lelang scrap tahun ini, diperkirakan daerah akan memperoleh tambahan kas daerah sebesar Rp 45 hingga Rp 47 miliar. Angka ini menjadi potensi signifikan bagi pendapatan daerah, hanya dari hasil pengelolaan limbah logam yang selama ini kerap dipandang sebelah mata.
Selain soal potensi pendapatan, DPRD juga menyoroti peran strategis PT Luwu Timur Gemilang sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Firman mengatakan, Perseroda perlu disiapkan dengan lebih baik agar dapat mengambil peran lebih besar dalam pengelolaan scrap dan potensi usaha lainnya.
“Perseroda perlu dipersiapkan dari sisi sumber daya dan sarana prasarana agar ke depan bisa mengelola sendiri dan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat Luwu Timur,” tegas Firman.
DPRD berharap dengan kolaborasi lintas sektor, mulai dari BUMD, Bapenda, hingga pihak swasta seperti PT Vale, sumber-sumber ekonomi daerah dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.