Luwu Timur, — Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Parmudora) Kabupaten Luwu Timur menggelar *Focus Group Discussion* (FGD) untuk penyusunan Rencana Induk Geopark (RIG) Matano sebagai salah satu dokumen wajib dalam pengusulan Geopark Matano menjadi Geopark Nasional. Kegiatan berlangsung di Aula Wisma Golden House, Malili, Kamis (20/11/2025).
FGD ini merupakan tindak lanjut dari surat Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas) Nomor 64882/UN4.1.1/TU.01/2025 tertanggal 18 November 2Lutim Gelar FGD Penyusunan Rencana Induk Geopark Matano, Langkah Strategis Menuju Geopark Nasional025 terkait pelaksanaan penyusunan rencana induk pengembangan Geopark Kabupaten Luwu Timur.
Ketua Tim Percepatan Penyusunan Geopark Matano sekaligus Kepala Dinas Kominfo-SP Luwu Timur, Andi Tabacina Akhmad, hadir memberikan arahan. Ia menegaskan bahwa penyusunan rencana induk merupakan tahapan strategis untuk melengkapi dokumen pengusulan Geopark Matano menuju status Geopark Nasional.
“Dokumen rencana induk tidak hanya menjadi syarat administrasi, tetapi juga menjadi pijakan penting dalam pengelolaan *geodiversity*, *biodiversity*, serta *cultural diversity* secara terintegrasi dan berkelanjutan,” ujarnya.
Andi Tabacina juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, hingga komunitas, guna mewujudkan konsep pengembangan geopark yang komprehensif. “Semoga langkah ini dapat mempercepat terwujudnya Geopark Matano sebagai Geopark Nasional dan menjadi kebanggaan masyarakat Luwu Timur,” tambahnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Plt. Kepala Dinas Parmudora Lutim Muhammad Safaat DP., Kepala Dinas PMD Drs. Rapiuddin Tahir, sejumlah OPD terkait, perwakilan Direktur Eksternal Relation PT Vale Indonesia Tbk, Camat, Pengelola Malili Biodiversity Center (MBC), Ketua IKA Geologi Luwu Timur, serta praktisi *cultural diversity*.
FGD menghadirkan narasumber kompeten, yaitu Deddy Irfan Bachri dari Jeneral Manajemen Pangkep dan Dr. Yadi Mulyadi dari Universitas Hasanuddin, yang memberikan pemaparan terkait strategi penyusunan rencana induk pengembangan geopark.
Melalui FGD ini, diharapkan tersusun rumusan bersama yang komprehensif untuk mendukung pengembangan Geopark Matano sebagai destinasi geowisata berstandar nasional. Selain itu, penyusunan dokumen ini juga diharapkan memperkuat posisi Luwu Timur sebagai daerah yang kaya akan warisan geologi, budaya, serta keanekaragaman hayati.





