Telusur-news.com, Luwu Timur – Ironis, tindakan seorang oknum Kepala Desa Lewonu, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, memicu kebingungan dan keresahan di tengah masyarakat. Sebut saja Darman, selaku Kepala Desa, dinilai bertindak arogan dengan memaksakan kehendak mempekerjakan anaknya sendiri sebagai tenaga Cleaning Service. Namun, fakta yang terungkap jauh lebih mengejutkan.
Sejak 2021 lalu, anak Kepala Desa tersebut yang digaji melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) ternyata tidak pernah melaksanakan tugasnya sebagai Cleaning Service. Lebih miris, posisi itu hanya menjadi kedok belaka karena sejak awal, anaknya justru bertugas sebagai sopir pribadi Kepala Desa.
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mangatakan jika fakta ini terungkap berdasarkan absensi di Kantor Desa. Pada Jumat (13/12/2024), warga mendapati bahwa Cleaning Service tersebut tidak pernah terlihat bekerja sesuai dengan jadwal kebersihan mingguan yang telah disusun oleh aparat desa. Jadwal tersebut melibatkan berbagai unsur, termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Dusun, namun tidak melibatkan tenaga yang dianggarkan khusus dari APBDes.
R (36), seorang warga yang mengetahui kronologi kejadian, menegaskan bahwa pengangkatan anak Kepala Desa sebagai Cleaning Service pada awalnya tidak dipersoalkan. Namun, masalah mulai muncul ketika yang bersangkutan tidak pernah menjalankan tugasnya sesuai jabatan yang diberikan. Alih-alih, ia justru dijadikan sopir pribadi oleh Darman.
Warga juga mengkritik rangkap jabatan Darman yang masih aktif sebagai Ketua Kelompok Tani. Usulan warga agar jabatan tersebut dialihkan kepada pihak lain demi menghindari konflik kepentingan tidak digubris oleh Darman.
Tidak berhenti di situ, Kepala Desa ini juga mendapat sorotan terkait proyek rehabilitasi Kantor Desa. Masyarakat menyesalkan keputusannya untuk lebih memilih tenaga kerja dari desa lain, alih-alih memberdayakan warga setempat yang juga membutuhkan pekerjaan.
“Ini menjadi tanda tanya besar. Kenapa Kepala Desa lebih memilih orang luar sementara masyarakat di sini sedang butuh pekerjaan?” keluh S, seorang tokoh masyarakat setempat, Jumat (13/12/2024).
Kasus ini semakin memicu keresahan warga, yang berharap adanya tindak tegas dari pihak berwenang untuk menegakkan transparansi dan keadilan dalam pengelolaan pemerintahan desa.
Tim Media Telusur-news.com (Mul)