Telusur-news.com, Jakarta– Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan susunan kabinet untuk pemerintahan periode 2024-2029 pada Minggu (20/10/2024) malam di Istana Merdeka, Jakarta. Kabinet yang diberi nama “Kabinet Merah Putih” ini terdiri dari 48 menteri, 5 pejabat setingkat menteri, dan 59 wakil menteri.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa nama kabinet tersebut disepakati bersama oleh para pimpinan partai koalisi. “Dengan kesepakatan para ketua umum koalisi kami, kami beri nama kabinet ini Kabinet Merah Putih,” ujar Prabowo di hadapan para tamu undangan dan media.
Prabowo mengumumkan beberapa nama besar yang akan menduduki posisi penting dalam kabinetnya. Di antaranya, Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, serta Sri Mulyani Indrawati yang tetap dipercaya menjadi Menteri Keuangan.
Adapun posisi Menteri Pertahanan diisi oleh Sjafrie Sjamsoeddin, sedangkan Nasaruddin Umar ditunjuk sebagai Menteri Agama. Posisi strategis lainnya, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, akan dijabat oleh Airlangga Hartarto, dan Agus Harimurti Yudhoyono menduduki posisi sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Selain pengumuman menteri, Prabowo juga memperkenalkan nama-nama pejabat setingkat menteri dan wakil menteri yang akan mendukung berbagai kementerian dalam kabinet ini. Di antaranya, Sanitiar Burhanuddin sebagai Jaksa Agung dan Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.
Dalam penutup pengumumannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa pelantikan menteri dan wakil menteri akan dilaksanakan pada hari Senin (21/10/2024) pukul 10.00 WIB di Istana Negara. “Besok pagi, saya akan lantik para menteri, dan pada siang harinya saya akan lantik para wakil menteri,” jelasnya.
Dengan susunan Kabinet Merah Putih ini, Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka siap menghadapi tantangan pemerintahan selama lima tahun ke depan, mewujudkan janji-janji kampanye mereka untuk Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.
Laporan: Putri Aula