Luwu Timur – Sejumlah proyek pembangunan berskala besar yang menelan anggaran miliaran rupiah di Kabupaten Luwu Timur pada tahun anggaran 2024 dikabarkan mangkrak dan bermasalah.
Fraksi Partai Nasdem di DPRD Luwu Timur menyoroti serius kondisi ini, terutama terkait kualitas teknis pelaksanaan dan bangunan fisik yang jauh dari standar harapan.
Tiga Proyek Utama Bermasalah
Juru bicara Fraksi Nasdem, Aprianto, dalam rapat paripurna DPRD Luwu Timur pada Rabu, 16 Juli 2025, menyebutkan tiga proyek vital yang menjadi sorotan utama saat rapat paripurna DPRD Luwu Timur, Rabu (16/07/25).
Ketiganya adalah pembangunan Pasar Tomoni, Rumah Sakit Atue, dan Islamic Center. Proyek-proyek ini diketahui telah menyerap anggaran negara dalam jumlah yang sangat besar.
Aprianto menegaskan bahwa kegagalan penyelesaian proyek-proyek bernilai fantastis ini mengindikasikan masalah yang lebih dalam.
“Bukan hanya dari sisi teknis pelaksanaan, tetapi juga lemahnya sistem pengawasan dan proses seleksi rekanan,” ujar Aprianto dengan tegas.
Desakan Perbaikan Pengawasan
Menyikapi hal ini, Fraksi Nasdem mendesak Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk memperketat sistem pengawasan terhadap pelaksanaan proyek-proyek pemerintah di masa mendatang.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas bangunan, ketepatan waktu, dan akuntabilitas penggunaan anggaran.