Rekening Guru SD Dibobol, Rp150 Juta Raib, Rekan Kerja Turut Diperiksa

oleh -8 pembaca

Telusur-news.com, Luwu Timur – Kasus pembobolan rekening bank milik seorang guru SD di Luwu Timur, ID, tengah menjadi sorotan. Uang sebesar Rp150 juta yang tersimpan di rekening ID raib diduga dibobol melalui aplikasi BRImo. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Luwu Timur, dan salah satu rekan kerja korban, SA, turut diperiksa oleh pihak berwajib.

Kanit Tipidter Polres Luwu Timur, IPDA Muh. Mubhin, membenarkan adanya laporan tersebut. “Laporan korban telah kami tangani, dan kami sudah meminta keterangan dari pihak bank. Kami juga telah bersurat ke Bank BRI dan Bank BCA untuk menelusuri aliran dana,” ujar Mubhin, Jumat (6/12/2024).

Kronologi Kejadian
Suami korban, Osbar, mengungkapkan pembobolan terjadi pada Jumat (13/9/2024) saat istrinya membuka aplikasi BRImo di sekolah. “Saat itu, istri saya membuka aplikasi BRImo di meja sekolah, dan SA berada di sampingnya. Setelah itu, SA meminjam HP istri saya dengan alasan ingin menelepon. Ketika HP dikembalikan, aplikasi BRImo tiba-tiba terblokir,” jelas Osbar.

Korban awalnya tidak menyadari bahwa rekeningnya telah dibobol. Saat diperiksa di bank beberapa hari kemudian, ID histeris mengetahui uang dalam rekeningnya telah kosong. “Sebanyak empat kali transfer dilakukan dari rekening istri saya ke rekening atas nama Dedi Dado Febrian. Totalnya mencapai Rp150 juta,” tambah Osbar.

Bukti dan Keterangan Pihak Terlapor
Korban juga telah menyerahkan bukti aliran dana dan video saat kejadian kepada penyidik. Namun, SA membantah tuduhan tersebut. “Alhamdulillah ada video yang menunjukkan saya tidak memegang HP milik ibu ID. HP-nya berada di belakang laptopnya. Saya siap menghadapi proses hukum karena saya tidak merasa bersalah,” ujar SA.

Meski demikian, pihak korban mencatat kejanggalan karena SA sempat mengembalikan Rp5 juta melalui transfer, tepat setelah laporan dibuat di Polres.

Harapan Korban
Osbar berharap uang tersebut dapat kembali utuh. “Uang itu adalah pinjaman bank untuk modal kerja sawah dan usaha lainnya. Semoga bisa dikembalikan sepenuhnya,” ujarnya penuh harap.

Pihak kepolisian menyatakan akan terus menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Dengan bukti yang ada, kasus ini menjadi perhatian serius karena melibatkan kepercayaan dan teknologi perbankan.

Tim media batarapos.com grup