Simbol Kejujuran dan Integritas, Bawaslu Luwu Timur Resmikan ‘Taman Manggis

oleh -47 pembaca

Telusur-news.com, Malili – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Luwu Timur meresmikan Taman Manggis, sebuah simbol baru yang menggambarkan kejujuran dan integritas. Bertempat di halaman kantor Bawaslu Luwu Timur , Jalan Dr. Sam Ratulangi, Puncak Indah, Malili, Kamis (21/11). Peresmian ini ditandai dengan penanaman pohon manggis oleh Anggota Bawaslu Sulsel Alamsyah, didampingi Ketua Bawaslu Luwu Timur Pawennari, serta sejumlah pejabat lainnya.

“Pohon manggis yang kami tanam hari ini adalah lambang komitmen Bawaslu untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam menjalankan tugas pengawasan pemilu,” ungkap Alamsyah saat acara peresmian berlangsung.

Filosofi Manggis: Simbol Keselarasan dan Kejujuran  

Lenny Thalib, Kepala Sekretariat Bawaslu Luwu Timur, menjelaskan bahwa filosofi buah manggis menjadi alasan utama pemilihan pohon ini sebagai simbol integritas. “Buah manggis dikenal memiliki keselarasan unik—jumlah juring di kulit luar selalu sama dengan isi buahnya. Ini adalah refleksi kejujuran dan transparansi, kualitas yang harus dimiliki oleh pengawas pemilu,” katanya.

Nilai-nilai tersebut, lanjut Lenny, menjadi fondasi penting bagi Bawaslu dalam melawan “racun demokrasi,” seperti politik uang, politisasi isu SARA, dan berbagai bentuk pelanggaran lainnya.

 

Komitmen untuk Demokrasi yang Bersih

Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari, menekankan bahwa penanaman pohon manggis ini adalah perwujudan komitmen jajaran Bawaslu untuk menjaga integritas demokrasi. “Kami ingin Bawaslu menjadi teladan dalam menjaga kepercayaan publik. Simbol pohon manggis ini mengingatkan kita bahwa demokrasi yang sehat hanya dapat diwujudkan melalui kejujuran dan transparansi,” ujarnya.

Taman Manggis: Ruang Refleksi untuk Demokrasi  

Kini, Taman Manggis di halaman kantor Bawaslu Luwu Timur tidak hanya menjadi elemen estetika, tetapi juga ruang refleksi. Taman ini mengundang semua pihak, baik pengawas pemilu maupun masyarakat, untuk merenungkan pentingnya menjaga demokrasi tetap bersih dan adil.

“Dari hal kecil seperti menanam pohon manggis, kami ingin menunjukkan bahwa integritas adalah akar dari semua langkah demokrasi,” tutur Alamsyah menutup acara.

Dengan pohon manggis sebagai simbolnya, Taman Manggis menjadi pengingat bahwa demokrasi yang jujur dimulai dari langkah kecil yang berakar kuat. Dari sini, Bawaslu Luwu Timur mengirimkan pesan moral bahwa kejujuran dan kerja sama adalah pondasi demokrasi yang utuh.

Lap. Mulfiani

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.