Telusur-news.com, Luwu Timur – Seorang pria bernama Mustapa (45), warga Dusun Jati Rejo, Desa Kalaena Kiri, Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur, ditemukan tewas akibat bunuh diri dengan meminum racun herbisida merek Gramaxone. Kejadian tragis ini berlangsung pada Minggu (29/12) sekira pukul 15.30 WITA.
Menurut keterangan saksi dan keluarga, Mustapa, yang bekerja sebagai petani, menderita maag akut yang sering kali memengaruhi kondisi mentalnya, membuatnya cemas berlebihan, murung, dan merasa bersalah tanpa sebab.
Kronologi kejadian, Istri korban, Ernawati (45), menyebut bahwa sekitar pukul 15.00 WITA, Mustapa terlihat gelisah dan mondar-mandir di rumah. Saat diajak untuk beristirahat bersama, korban menolak. Tak lama kemudian, Ernawati menyadari suaminya menghilang dari pandangan. Setelah mencari ke belakang rumah, ia menemukan suaminya di dalam gudang dalam kondisi terbaring dengan mulut berbusa.
Ernawati segera meminta pertolongan kepada warga. Salah satu saksi, Asis (43), yang mendengar teriakan Ernawati, segera datang membantu. Korban sempat diberikan pertolongan darurat berupa air kelapa dan dilarikan ke Puskesmas Kalaena. Namun, nyawa Mustapa tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16.40 WITA.
Keterangan pihak keluarga, melalui ipar korban, Suriyadi, menyatakan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah. Keluarga tidak keberatan dengan kejadian tersebut dan tidak menginginkan adanya tindakan hukum lebih lanjut. Korban saat ini disemayamkan di rumah duka dan akan dikebumikan di TPU Desa Kalaena Kiri pada esok hari.
Berdasarkan keterangan saksi dan keluarga, diduga kuat aksi bunuh diri ini dipicu oleh tekanan mental akibat penyakit maag akut yang diderita korban. Racun yang dikonsumsi memiliki tingkat toksisitas tinggi dan kemungkinan dosis yang masuk terlalu banyak, sehingga upaya medis tidak dapat menyelamatkannya.
Langkah-langkah yang telah diambil oleh pihak kepolisian yakni;
1. Mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
2. Melakukan olah TKP dan dokumentasi.
3. Menginterogasi saksi-saksi di lokasi.
4. Menyusun laporan resmi kejadian.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, khususnya bagi penderita penyakit kronis yang sering kali menghadapi tekanan emosional berat.
Red: Telusur-news.com