Unhas Bahas Kebijakan Tata Kelola Maritim dan Pembangunan Berkelanjutan

oleh -23 pembaca

Telusur-news.com, Makassar- Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) bekerja sama dengan Fakultas Administrasi dan Studi Kebijakan Universiti Teknologi MARA, Malaysia, serta Indonesian Association for Public Administration (IAPA), menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk *The 2nd International Conference on Administrative Science (ICAS) 2024*. Acara ini mengangkat tema “Bridging Waves Of Change: Maritime Governance And Sustainable Development” dan berlangsung di Ballroom Unhas Hotel, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, pada Rabu (16/10), mulai pukul 08.30 WITA.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., hadir sebagai keynote speaker, bersama Stefan Partelow, Ph.D., Peneliti Kelautan Tropis dari Jerman (ZMT). Narasumber lain yang turut berbicara termasuk Dekan Fisip Unhas, Prof. Dr. Phil Sukri Tamma, S.I.P., M.Si., Dekan Fakultas Administrasi dan Studi Kebijakan Universiti Teknologi MARA, Assoc. Prof. Dr. Nor Hafizah, serta Prof. Jill Leslie Tao dari Incheon National University.

Dekan Fisip Unhas, Prof. Sukri Tamma, dalam pembukaannya menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan kolaborasi penting yang bertujuan mengeksplorasi kompleksitas tata kelola maritim dan pembangunan berkelanjutan. “Melalui konferensi ini, kami berharap dapat mempertemukan berbagai pemangku kepentingan seperti akademisi, praktisi, dan pemimpin berpengaruh, untuk membahas isu-isu seputar tata kelola maritim dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Prof. Sukri.

Ia juga menekankan harapan agar konferensi ini dapat memunculkan ide-ide inovatif yang dapat menjadi solusi bagi tantangan di bidang maritim, khususnya terkait adaptasi perubahan iklim, ketahanan bencana, serta kerangka kebijakan publik yang efektif.

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif Fisip Unhas yang telah menghadirkan ruang diskusi melalui konferensi ini. Menurutnya, topik tata kelola maritim sangat relevan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. “Platform ini diharapkan bisa mendorong kerja sama antara akademisi dan praktisi dalam merumuskan solusi untuk berbagai permasalahan di sektor maritim, yang nantinya dapat menjadi acuan kebijakan publik,” jelas Prof. JJ.

Sebagai keynote speaker, Prof. JJ memaparkan materi mengenai “Integrating Science and Local Knowledge for Sustainable Maritime Governance in Southeast Asia”. Ia membahas tentang sumber daya dan tantangan maritim di kawasan Asia Tenggara, serta pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan lokal dalam mengelola sumber daya maritim secara berkelanjutan.

Secara umum, Prof. JJ menjelaskan bahwa tata kelola maritim mencakup sistem dan kerangka kerja yang digunakan oleh negara, organisasi, dan masyarakat untuk memastikan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan, melibatkan dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Ia juga menyoroti pentingnya tata kelola maritim di Asia Tenggara yang kaya akan keanekaragaman hayati, namun menghadapi tantangan seperti penangkapan ikan ilegal, polusi, dan sengketa maritim.

Setelah pemaparan para narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh para peserta. Konferensi ini akan berlangsung hingga Kamis (17/10), dengan berbagai sesi paralel yang membahas topik lebih mendalam. (Red_Andy Sukri)