Hari Jadi Lutim Diundur, Rully Heryawan Balas Kritik Sarkawi

oleh -44 pembaca
oleh

Telusur-news.com, Luwu Timur – Pengunduran jadwal peringatan Hari Jadi Kabupaten Luwu Timur ke-22 dari tanggal 3 Mei menjadi 10 Mei 2025 menuai kritik tajam dari kalangan legislatif. Anggota DPRD Luwu Timur, Sarkawi A Hamid, menyebut langkah tersebut melanggar Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 yang telah menetapkan 3 Mei sebagai Hari Jadi resmi kabupaten.

“Memindahkan tanggal peringatan ini sama saja dengan memperlihatkan bahwa Pemda sendiri tidak patuh pada aturan yang mereka buat,” ujar Sarkawi dalam pernyataannya, Kamis (17/4/2025), yang dikutip dari Chanelpers.

Ia menilai alasan teknis yang disampaikan oleh Pemkab, seperti butuhnya persiapan yang lebih matang, tidak cukup kuat. Menurutnya, pemindahan tanggal ini mencederai semangat perjuangan para tokoh pemekaran yang telah berjasa memisahkan Luwu Timur dari Luwu Induk.

Namun, pernyataan Sarkawi menuai respons dari Rully Heryawan, mantan legislator Hanura sekaligus putra almarhum Sunaryanto—salah satu tokoh penting dalam sejarah pemekaran Luwu Timur. Rully menyayangkan penggunaan kata “dzalim” yang dilontarkan Sarkawi.

“Sebagai anggota dewan, seharusnya beliau memberi kritik yang konstruktif, bukan dengan diksi yang provokatif. Jangan membuat gaduh,” ujar Rully.

Menurut Rully, pengunduran tersebut tidak mengubah tanggal resmi Hari Jadi, melainkan hanya jadwal pelaksanaan perayaannya. Ia mengungkapkan bahwa pengunduran ini semata-mata disesuaikan dengan agenda tiga, *gubernur Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah* yang dijadwalkan hadir dalam puncak acara.

“Ini bukan hal baru. Tahun 2022 pun, puncak acara Hari Jadi digeser ke 12 Mei. Waktu itu Pak Sarkawi juga masih duduk di DPRD dan tidak ada keberatan,” tambahnya.

Sementara itu, pihak Pemkab Luwu Timur melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Masdin, selaku Ketua Panitia Hari Jadi, menjelaskan bahwa perubahan jadwal murni pertimbangan teknis.

“Kita ingin pelaksanaan Hari Jadi kali ini lebih maksimal dan meriah karena akan dihadiri tamu-tamu penting dari tiga provinsi. Tidak ada maksud melanggar peraturan,” tegas Masdin.